Minggu, 08 Agustus 2010

Potensi Cirebon

Cirebon; Kota Udang Dengan Segala Potensinya PDF Cetak E-mail
Selasa, 13 April 2010 21:21

Cirebon; Kota Udang Dengan Segala Potensinya

Oleh: Masitoh Yusuf


Kota Cirebon adalah sebuah kota mandiri terbesar kedua di Provinsi Jawa Barat, setelah ibukota Jawa Barat, yakni kota Bandung. Kota ini terletak di pesisir Laut Jawa, pada jalur pantura. Jalur Pantura Jakarta - Cirebon - Semarang merupakan jalur terpadat di Indonesia. Kota Cirebon juga adalah kota terbesar keempat di wilayah Pantura setelah Jakarta, Surabaya, dan Semarang.


Karena letaknya yang amat strategis yaitu pada persimpangan antara Jakarta, Bandung, dan Semarang, menjadikan kota Cirebon sangat cocok dan potensial untuk berinvestasi dalam segala bidang investasi seperti hotel, rumah makan, pusat perbelanjaan, maupun pendidikan. Sehingga Kota Cirebon merupakan pilihan yang sangat tepat untuk berinvestasi. Dengan didukung oleh kegiatan ekonomi yang baik dan terpadu menjadikan Kota Cirebon berkembang menjadi Kota Metropolitan ketiga di Jawa Barat setelah metropolitan BoDeBeK( Bogor, Depok, Bekasi) yang merupakan hinterland/kota penyangga bagi ibukota Jakarta dan Metropolitan Bandung.



Kota Cirebon merupakan pusat bisnis, industri, dan jasa di wilayah Jawa Barat bagian timur dan utara. Banyak sekali industri baik skala kecil, menengah, maupun besar menanamkan modalnya di kota wali ini (Cirebon). Dengan didukung oleh banyaknya orang-orang yang bekerja, beraktifitas dan menuntut ilmu di kota Cirebon, sekitar kurang lebih 1 juta orang, menjadikan kota Cirebon lebih hidup. Pembangunan di Kota Cirebon juga menggeliat dan menunjukkan respons positif, hal ini terbukti dengan banyaknya bangunan-bangunan besar dan tinggi yang berada di jalan-jalan utama kota Cirebon.


Saat ini, wajah kota Cirebon telah berubah, menjadi kota modern mandiri ketiga di Pulau Jawa bagian Barat setelah Jakarta dengan kota-kota satelitnya ( Bogor, Depok, Banten, dan Bekasi) dan Bandung Raya dengan kota-kota satelitnya ( Tasikmalaya, Cimahi, Subang, Purwakarta, Cianjur, dan Garut). Kini pemerintah wilayah Cirebon sedang giat-giatnya mengembangkan potensi wilayah kota Cirebon Metropolitan dengan kota-kota satelitnya ( Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan sebagian Jawa Tengah bagian Barat yakni Tegal, Brebes, Purwokerto, dan Pekalongan). Dahulu Cirebon merupakan ibu kota Kesultanan Cirebon dan Kabupaten Cirebon, namun ibu kota Kabupaten Cirebon kini telah dipindahkan ke Sumber.


Cirebon juga disebut dengan julukan 'Kota Udang' dan 'Kota Wali'. Sebagai daerah pertemuan budaya Jawa dan Sunda sejak beberapa abad silam, masyarakat Cirebon biasa menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Sunda dan Jawa.


Untuk mewujudkan kota Cirebon sesuai dengan fungsinya yang diarahkan sebagai kota perdagangan dan jasa, kota pelabuhan, kota industri, dan kota budaya dan pariwisata, maka peluang atau prospek kota Cirebon dapat diidentifikasikan sebagai berikut :


Masih terdapatnya lahan yang kosong dan komersil yang dapat dikembangkan untuk kegiatan perekonomian yang letaknya tersebar diseluruh wilayah kota Cirebon seperti untuk kegiatan perdagangan dan jasa, perumahan wisata, industri, dan lain-lain.


Lahan pertanian yang masih luas di pinggiran Kota Cirebon yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan agrobisnis. Sumber daya laut di sepanjang pantai kota Cirebon yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata laut, agro industri, dan sebagainya.


Terdapat juga pelabuhan Cirebon dan Kejawanan atau pelabuhan perikanan yang masih terbuka untuk kegiatan industri, perdagangan (ekspor, impor, antar daerah atau pulau).


Jumlah penduduk yang cukup dapat dikembangkan dan dilatih agar dapat ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan yang didukung oleh sejumlah perguruan tinggi dan sekolah kejuruan. Tersedianya infrastruktur atau sarana atau prasarana penunjang kegiatan perekonomian seperti listrik, air, telekomunikasi, jalan, dan lain-lain.


Untuk sektor-sektor unggulan yang mempunyai potensi dan peluang yang bisa dikembangkan oleh pengusaha atau investor baik ber-fasilitas (Penanaman Modal Asing) dan non fasilitas (Penanaman Modal Swasta Nasional) adalah sebagai berikut: Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; Sektor Industri Non Migas; Sektor Listrik, Gas dan Air Minum; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Pertanian, Peternakan dan Perikanan.


Tanaman pangan meliputi tanaman bahan makanan, sayur-sayuran dan buah-buahan, tanaman bahan makanan terdiri dari jenis padi-padian, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Produksi tanaman bahan makanan pada tahun 2003 mayoritas mengalami peningkatan. Produksi tanaman sayur-sayuran yang ada di kota Cirebon terdiri dari delapan komoditas.


Saat ini, kota Cirebon tengah gencar-gencarnya menggalakkan CPC (Cirebon Promotion Center). Cirebon Promotion Center (CPC) adalah sebuah lembaga Non Pemerintah yang didirikan dan difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Cirebon melalui Program Pendanaan Kompetisi (PPK) yang berfungsi sebagai pusat promosi investasi, produk dan pariwisata.


Kota Cirebon sebagai kota perdagangan dan jasa mempunyai berbagai potensi yang cukup besar, baik potensi ekonomi, industri, perdagangan, budaya dan pariwisata yang masih belum tergali secara optimal dan dapat dikembangkan ke arah yang lebih baik guna menunjang pertumbuhan ekonomi.


Sebagai pusat pengembangan ekonomi lokal, regional dan nasional maka Kota Cirebon diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat informasi bagi pengembangan Potensi Ciayumajakuning yang akan ditampilkan melalui Website sehingga diharapkan dapat terjadi Telemarketing, Directmail untuk menarik Traders, Tourist dan Investor.


Sejak awal Tahun 2007, CPC akhirnya dilanjutkan dengan dana APBD Kota Cirebon 2007. Hal ini tidak menjadikan surut dalam upaya Pengembangan Promosi Produk Unggulan Daerah Kota Cirebon, bahkan tahun 2007 hampir semua produk binaan CPC ikut digelar dalam berbagai Event Pameran Regional dan Nasional bersama-sama Dekranasda dan Disperindag Kota Cirebon.

0 komentar:

Posting Komentar